Sebuah anugrah terindah yang diberikan Allah kepada keluarga kecil kami, dari penantian yang kami jalani setelah pernikahanku dengan suamiku tercinta, Sultoni pada tanggal 10 Oktober 2008. selang tiga bulan dari hari bahagia itu, kami berdua dianugragi Allah sebuah kejutan yang sangat membahagiakan. Aku positif hamil. sujud serta syukur kami tujukan kepada Allah yang telajh melengkapi kebahagian kami dengan memberikan kami amanah dan titipan yang sangat berharga ditengah keluarga kami

Sebuah anugrah terindah yang diberikan Allah kepada keluarga kecil kami, dari penantian yang kami jalani setelah pernikahanku dengan suamiku tercinta, Sultoni pada tanggal 10 Oktober 2008. selang tiga bulan dari hari bahagia itu, kami berdua dianugragi Allah sebuah kejutan yang sangat membahagiakan. Aku positif hamil. sujud serta syukur kami tujukan kepada Allah yang telajh melengkapi kebahagian kami dengan memberikan kami amanah dan titipan yang sangat berharga ditengah keluarga kami.

Detik tiap detik, hari berganti hari kita lewati dengan penuh syukur atas anugrah ini, tak terasa kehamilanku udah memasuki usia sembilan bulan, nervous, deg-degan, bahagia,takut bercampur aduk menjadi satu. Waktu itu bulan ramadhan, tapi syukur alhamdulillah aku bias berpuasa meskipun hamil sembilan bulan, aku punya keinginan bias menghatamkan alqur’an sebelum aku melahirkan.

Malam itu aku memgalami tanda-tanda akan melahirkan, dan aku tetap berusaha menghatamkan alqur’an. Tepat jam 22.00 malam aku sudah mencapai 29 jus, rasanya tanggung kurang satu jus tapi apa daya mata ini sudah nggak bias diajak untuk membuka, ngantukkkk….. suamiku pun terlihat sudah terlelap, waktu siap siap mau tidur, sekitar jam 22.15 ughhhhh perutku mules banget, aku nggak biasanya merasakan sakit seperti itu. Tapi sedikit sakit, sedikit tidak. Tapi klo sakit rasanya…… hmmmmm… suamiku da panic mau ngajak periksa. Tapi aku tahan, lama kelamaan sakitnya kok malah menjadi ya…. Aku panic, ternyata …. Darahhhh….

Langsung ja suamiku ngajak aku ke bidan.
“ sayang, tahan…sayang…”
itulah kata-kata suamiku dalam perjalanan. Rasanya sulit di ungkapkan dengan kata2… aku tahu suamiku memberikan dukungan penuh terhadapku, karena baginya dukungannya adalah semangat bagi untukku, semangat berjuang sebagai seorang ibu yang melahirkan. Karena ini nkehamilanku yang pertama, ini pengalaman pertama juga buat kami.

Sampai si tempat bersalin, alhamdulillah pembukaan dua, mudah2an cepet lahir, tapi subuh tiba tak kunjung lahir pula, sakit rasanya, tapi mungkin inilah rasanya menjadi seorang ibu yang melahirkan. aku jadi tahu perjuangannya. Jam 7 pagi aku merasakan sakit yang luar biasa sakitnya, ternyata masih buka 4. ughhh… lamanya,…. Ternyata jam 10 siang aku di periksa. Ya … Allah ternyata air ketubanku udah pecah, seketika itu perawatnya memberikan suntikan dorong kepadaku, sakitnya malah luar biasa, nggak bisa di ungkapkan, suamiku setia disampingku memberikan dukungan dan do’a kepadaku. Saat itu waktu seperti lama sekali. Melewati detik2 melahirkan. rasanya seperti tak kuat, tapi subhanallah ternyata aku bisa, tepat jam 13.00 lahirlah buah hatiku yang pertama. Melihat itu suamiku langsung bersujud atas pertolingan dan anugrah terindah ini. Dia langsung menciumku dam memberikan ucapan selamat kepadaku. “ terimakasih sayang atas perjuangannya, selamat sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu” sambil meneteskan air mata dia memelukku yang masih dalam kondisi lemah. Terima kasih ya Rabb.. engkau memberikan kami selalu kebahagiaan. Berikanlah kemampuan kepada kami, baik kemampuan fisik, materi, pikiran dan ilmu agar kami bisa menjaga dan mendidik titipan-Mu ini Ya Allah sehingga nanti dapat kami pertanggung jawabkan dengan baik kepada-Mu. Jadikanlah anak kami ini anak yang sholeh, anak yang taat terhadap perintahMu, anak yang berbakti pada orang tua, dan menjadi insane yang bermanfaat buat otang lain, dan ilmu yang Engkau berikan kepadanya dapat ia amalkan dengan baik dalam kebaikan agama islam. Amin… ya rabbal alamin.,



1 komentar

  1. Unknown // Minggu, Februari 22, 2015 9:07:00 PM  

    wah seneng ni kalau jadi ibu, oh iya cari tau yuk cara memperbanyak asi sampai bayi umur 2 tahun :)

Posting Komentar