Meskipun banyak orang tua yang mengetahui, bahwa mendidik anak merupakan tanggung jawab yang besar, tetapi mesih banyak orang tua yang lalai dan menganggap remeh masalah ini. Sehingga mengabaikan masalah pendidikan anak ini, sedikitpun tidak menaruh perhatian terhadap perkembangan anak – anaknya.
Baru kemudian, ketika anak – anaknya berbuat duhaka, melawan orang tua, atau menyimpang dari aturan agama dan tatanan social, banyak orang mulai kebakaran jenggot atau justru menyalahkan anaknya. Padahal orangtualah yang menjadi penyebab utama munculnya sikap durhaka itu.
Lalai atau salah dalam mendidik anak itu bermacam – macam bentuknya, yang tanpa kita sadari memberi andil munculnya sikap durhaka kepada orang tua, maupun kenakalan remaja.
Berikut ini seapuluh bentuk kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak – anaknya.


Meskipun banyak orang tua yang mengetahui, bahwa mendidik anak merupakan tanggung jawab yang besar, tetapi mesih banyak orang tua yang lalai dan menganggap remeh masalah ini. Sehingga mengabaikan masalah pendidikan anak ini, sedikitpun tidak menaruh perhatian terhadap perkembangan anak – anaknya.
Baru kemudian, ketika anak – anaknya berbuat duhaka, melawan orang tua, atau menyimpang dari aturan agama dan tatanan social, banyak orang mulai kebakaran jenggot atau justru menyalahkan anaknya. Padahal orangtualah yang menjadi penyebab utama munculnya sikap durhaka itu.
Lalai atau salah dalam mendidik anak itu bermacam – macam bentuknya, yang tanpa kita sadari memberi andil munculnya sikap durhaka kepada orang tua, maupun kenakalan remaja.
Berikut ini seapuluh bentuk kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak – anaknya.

1. Menumbuhkan Rasa Takut Dan Minder Pada Anak
Kadang saat anak menangis, kita menakut – nakuti mereka agar berhenti menangis. Kita takuti mereka dengan gambaran hantu, jin suara angin dan lain – lain. Dampaknya, anak akan tumbuh menjadi seorang penakut. Takut pada bayangan sendiri, takut pada sebenarnya yang perlu ditakuti. Misalnya takut tidur sendiri karena seringnya mendengar cerita – cerita hantu, jin dan lain – lain. Hal tersebut banyak menimbulkan efek negatif pada anak. Dan yang paling parah, tanpa kita sadari kita telah menanamkan rasa takut pada anak kita, atau terkadang kita terlalu khawatir bila anak jatuh dan ada darah di wajahnya, tangan atau lututnya. Padahal semestinya, kita bersikap tenang dan menampakkan senyuman menghadapi ketakutan anak tersebut. Bukannya justru menakut – nakutinya, menampar wajahnya, atau memarahinya serta membesar – besarkan masalah.

2. Mendidiknya Menjadi Sombong, Panjang Lidah, Congkak terhadap Orang Lain. Dan itu Dianggap Sebagai Sifat yang Pemberani
Kesalahan ini merupakan kebaikan point pertama. Yang benar ialah bersikap tengah – tengah, tidak berlebihan dan tidak dikurangi. Berani tidak harus bersikap sombong atau congkak kepada orang lain. Tetapi, sikap berani yang selaras tempatnya dan rasa takut apabila memang sesuatu itu harus ditakuti. Misalnya takut berbohong, karena ia tahu Allah SWT tidak suka pada orang yang pembohong, atau rasa takut pada binatang buas yang membahayakan. Kita didik anak kita untuk berani berbuat kebaikan dan kebenaran.

3. Membiasakan Anak – Anak Hidup Foya – Foya, Bermewah – Mewah dan Sombong.
Dengan kebiasaan ini, sang anak bisa tumbuh menjadi anak yang suka bermeah- mewahan, suka bersenang- senamg. Hanya mementingkan dirinya sendiri, tidak peduli terhadap keadaan orang lain. Mendidik anak seperti ini dapat merusak fitrah, menumbuhkan anak pada sifat yang cinta dunia dan bisa menimbulkan kikir.

4. Selalu Memenuhi Permintaan Anak
Sebagian orang tua yang selalu memberikan sikap dingin pada anak –anaknya, tanpa memikirkan baik buruknya bagi anak. Padahal, tidak setiap yang diinginkan anaknya bermanfaat atau sesuai apa tidak dengan usia dan kebutuhannya.
5. Mengajarkan Anak dengan Kekerasan
Anak jika sejak kecil kita didik dengan keekrasan, kelak ketika dewasa akan melakukan apa yang kita lakukan. Tapi ajarkan kedisiplinan pada diri anak. Ketika anak berusia dibawah lima didiklah dia dengan disiplin, usia 5 sampai 10 tahun ajarkan ia dengan kedisplininan. Sedangkah ketika anak mulai menginjak remaja lakukanlah dia selayaknya sahabat. Karena dengan begitu kita juga tahu apa yang dia alami sehari – hari pasti ia ceritakan kepada kita dan kita memberi masukan yang terbaik setiap dia cerita.

6. Memukul di Luar Batas Kewajaran
Tindakan tersebut bisa mengakibatkan 2 hal kepada anak. Yang pertama bisa membuat anak minder, tertekan dan depresi sehingga membuat hubungan kita jauh pada anak. Yang ke dua bisa membuat anak menjadi jiwa pemberontak dan melawan pada orang tua.

7. Terlalu Pelit Sama Anak
Jangan sampai terlalu pelit sama anak, hingga anak merasa kurang terpenuhi kebutuhannya. Pada akhirnya mendorong anak untuk mencari uang sendiri dengan meminta – minta pada orang lain. Misalnya jika kita terlalu pelit soal makanan pada anak, dan anak anak menjadi tertekan. Akibatnya jika dirumah orang lain makannya menjadi over seolah – olah tidak pernah makan makanan yang seperti itu.

8. Tidak Menyayangi Mereka Sehingga Mencari Kasih Sayang di Luar Rumah
Fenomena seperti itu anyak tyerjadi dibuktikan dengan anak yang terjerumus dengan peergaulan bebas.

9. Hanya Memeanuhi Kebutuhan Jasmaninya Saja
Banyak orang tua yang mengira, bahwa mereka telah mencukupi kebutuhan anaknya dengan memberikan makanan yang bergizi, pakaian yang bagus dan sekolah yang berkualitas. Sementara itu, tidak ada upaya untuk memberikan pembekalan agama sehingga anak tumbuh dengan memiliki akhlak yang mulia. Orang tua ada yang lupa, bahwa anak tidak cukup hanya di beri dengan materi saja. Anak – anak juga butuh perhatian kasih sayang. Bila kasih sayang didapatkan dirumahnya, maka ia tidak akan mencarinya kepada orang lain. Ia merasa tempat yang paling nyaman dan bahagia adalah kebersamaan dengan keluarganya.

10. Menganggap Anak yang Paling Benar
Ada orang tua yang selalu menganggap apa yang dialkukan anaknya adalah hal yang paling benar. Padahal itu belum tentu, ini bisa mengakibatkan si anak merasa selalu ada yang menbela bila berbuat salah.


1 komentar

  1. HIPNOTERAPI BANJARMASIN // Senin, Oktober 17, 2016 5:08:00 AM  

    terima kasih artikelnya...nambah referensi sbg pemateri besok

Posting Komentar